BADAN PENGURUS MARAPU

Proyek Lii Marapu di Sumba Timur Didukung Direktorat KMA Kemendikbudristek RI dan MLKI 

Pihak Yayasan Masyarakat Tangguh Sejahtera (Marungga Foundation), Sumba Integrated Development (SID), Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) dan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (Direktorat KMA) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kompetensi dan Uji Kompetensi Tingkat Terampil bagi Penyuluh Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Kabupaten Sumba Timur


Kegiatan yang didukung oleh Lembaga Voice Global dengan pendekatan tema program peningkatan layanan pendidikan dan sosial bagi penghayat Marapu di Sumba Timur itu diselenggarakan selama enam hari sejak Senin, 27 Juni – 2 Juli 2022 di Hotel Jemmy Waingapu. 
Bupati Sumba Timur yang diwakili Asisten Administrasi Umum Lu Pelindima membuka kegiatan secara resmi pada Senin, 27 Juni pagi menyebutnya bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi penghayat Marapu terutama yang berkaitan dengan layanan pendidikan. 
Saat ini Kabupaten Sumba Timur merupakan daerah dengan peringkat tertinggi (peringkat satu) sebagai daerah dengan penghayat kepercayaan tertinggi di Indonesia. 


Lebih lanjut  Pelindima mengatakan bahwa akses layanan pendidikan penghayat Marapu akan menjadi perhatian pemerintah daerah. 
Harapannya, semoga dengan kegiatan peningkatan kompetensi tersebut dapat meningkatkan kapasitas dan memperkuat komitmen calon penyuluh agar benar-benar mau melayani dengan baik. 
Pelindima mengapresiasi Lembaga Voice, Yayasan Marungga, SID, Kemendikbudristek khususnya Direktorat KMA dan juga MLKI yang telah berkolaborasi dengan baik untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.


Sementara itu Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang disampaikan oleh Suharti, Pamong Budaya Ahli Madya, Kapokja Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang maha Esa, mengatakan  terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi kepada Marungga – SID yang telah melaksanakan proyek Lii Marapu ini. 
 
Hal ini sejalan dengan program Direktorat KMA dalam Layanan Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang salah satunya adalah melalui kegiatan  “Peningkatan Kompetensi dan Uji Kompetensi Penyuluh Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Tingkat Terampil dan Ahli”.  
 
Lebih lanjut Harti mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan kepercayaan  guna mempersiapkan penghayat kepercayaan Marapu menjadi calon  penyuluh Kepercayaan yang kompeten di bidangnya. 
Para calon penyuluh Kepercayaan ini diharapkan mampu menguasai pengetahuan, sikap, keterampilan sebagai penyuluh kepercayaan tingkat terampil, dapat memahami proses pembelajaran dan memahami dasar-dasar keterampilan, merencanakan, melaksanakan dan menilai hasil penyuluhan yang dilakukan. 


Harti mengatakan, Dit. KMA menyambut baik kerjasama dengan Marungga- SID dalam pelaksanaan proyek  Lii Marapu ini. 
“Ke depan kami berharap kerjasama dan kerja kolaborasi seperti ini akan terus terjalin antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, NGO dan masyarakat  dalam rangka percepatan pemenuhan hak penghayat kepercayaan Terhadap Tuhan YME,” ujar Harti. 


Melalui kegiatan tersebut, Kemenristekdikti berharap  dapat mendorong semangat para penghayat kepercayaan Marapu untuk terus mengaktualisasikan diri melalui nilai-nilai budaya spiritual yang dimiliki, sehingga  eksistensi penghayat kepercayaan Marapu dapat dirasakan oleh  masyarakat baik di lingkungan yang lebih kecil maupun pada lingkungan yang lebih luas, yaitu bangsa ini.


Kepada para peserta, Harti juga menyaampaikan selamat dan berharap agar ilmu yang diperoleh  dapat segera diimplementasikan pada tahun ajaran baru nanti, sehingga setidaknya dapat sedikit menjawab adanya kekurangan tenaga pendidik kepercayaan di Sumba Timur.
Hal senada juga disampaikan oleh Presidium Dr. Andri Hernandi, ST. MT. 


Ia menyampaikan bahwa Majelis Luhur Kepercayaan merupakan wadah nasional tempat berkumpulnya para organisasi/paguyuban/komunitas penghayat menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi antara MLKI, LSM, Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pembinaan sumber daya manusia penghayat kepercayaan khususnya masyarakat Marapu.  


Berdasarkan data per 31 Desember 2021 pada laman dukcapil kemendagri (sistem informasi geografi dukcapil kemendagri), terdapat 35,229 penghayat kepercayaan di wilayah NTT, dan sebanyak 16,030 penghayat kepercayaan di wilayah kabupaten Sumba Timur
 
 
Ia mengatakan, jika melihat persentase jumlah penghayat merupakan jumlah terbesar secara nasional, dan hal ini merupakan potensi besar dalam melakukan pengembangan sumber daya manusia penghayat kepercayaan Marapu baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional. 
Di akhir sambutannya, Andri mengatakan usaha dalam pengembangan sumber daya manusia, dapat dilakukan dengan bimbingan teknis serta uji kompetensi penyuluh kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.


Penyuluh Kepercayaan tersebut, kata dia, mempunyai 3 fungsi.


Pertama, jelas Andri, agar penyuluh dapat melakukan komunikasi dan membangun hubungan baik dengan pihak pemerintah dan lembaga.


Kedua, penyuluh dapat melakukan komunikasi untuk memberikan sosialisasi yang tepat mengenai keberadaan penghayat dan ajaran Marapu di masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kekeliruan.


Ketiga, adalah untuk menjadi penyuluh yang mempunyai kompetensi sebagai pendidik kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.


Oleh karena itu, kegiatan hari ini adalah untuk mengembangkan sumber daya manusia sebagai penyuluh kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Project Manager Lii Marapu, Anton Jawamara dalam laporannya mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari peningkatan akses layanan pendidikan bagi penghayat Marapu di Sumba Timur.


Sebanyak 20 orang calon penyuluh yang mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi, yang selanjutnya akan mengikuti uji kompetensi pada tanggal 1 Juli 2022.
Peserta yang lolos dalam uji kompetensi akan mendapatkan sertifikasi dan siap untuk mengajar di sekolah – sekolah. 
 
Ia juga menyebutkan, saat ini juga Proyek Lii Marapu sedang mengembangkan buku pendamping/penunjang untuk penyuluh dan siswa yang spesifik Marapu. 
 
“Jadi, sekolah – sekolah yang ada peserta didik Marapu sudah bisa diajarkan dengan materi yang sesuai dan standar serta tenaga pendidik yang berkompetensi, harapannya adalah anak-anak Marapu mendapatkan pendidikan agama yang sesuai dengan kepercayaannya,” ujar Jawamara. 

Lebih lanjut Jawamara mengatakan bahwa, kegiatan tersebut merupakan kolaborasi bersama Marungga-SID, Kemendikbudristek RI dan MLKI yang didukung oleh Voice Global

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *