BADAN PENGURUS MARAPU

Kick Off Lii Marapu

Proyek Lii Marapu resmi dimulai di Sumba. Kick off proyek yang dikembangkan oleh Konsorsium Sumba Integrated Development (SID) dan Yayasan Masyarakat Tangguh Sejahtera (Marungga Foundation) yang didukung oleh VOICE itu dilaksanakan di Kampung Raja Prailiu Kota Waingapu, Jumat 5 November 2021.

Kick Off ditandai dengan Patalamba atau pemukulan gendang oleh Asisten 1 Setda Sumba Timur, Yakobus Yiwa mewakili Bupati Sumba Timur Khristofel A Praing. Yakobus didampingi Pimpinan Sumba Integrated Development Anton Kila dan Ketua Pengurus Penghayat Marapu Kabupaten Sumba Timur.

Anton Jawamara, Manajer Program Lii Marapu menyebut proyek tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses partisipasi politik masyarakat sipil khususnya penghayat kepercayaan Marapu baik secara sosial maupun pendidikan di Kabupaten Sumba Timur. 

Anton mengatakan, ada empat kecamatan yang menjadi sasaran proyek yaitu Kecamatan Kota Waingapu, Kecamatan Umalulu, Kecamatan Rindi dan Kecamatan Kahaungu Eti.

Proyek tersebut, lanjut dia, akan dilaksanakan di Kabupaten Sumba Timur Provinsi NTT selama 2 tahun terhitung sejak september 2021 hingga agustus 2023.

“Fokus proyek ini yakni pada meningkatkan akses layanan sosial dan pendidikan bagi masyarakat adat suku Marapu Sumba di Sumba Timur termasuk anak-anak (15-18 tahun), pemuda (18-30 tahun) dan perempuan melalui pembinaan partisipasi politik,” kata dia.

Asisten 1 Kabupaten Sumba Timur, Yakobus Yiwa menyebut pemerintah mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan proyek Lii Marapu di Kabupaten Sumba Timur. Hal itu dijelaskan Yiwa, karena pemerintah tidak dapat mengurus semua hal sendiri.

“Ini suatu hal yang sangat menarik karena proyek akan berjalan selama 2 tahun. Perintah sangat wellcome karena segala sesuatu tidak bisa hanya diurus pemerintah,” ujar Yakobus Yiwa.

Ia mengatakan, pemerintah Sumba Timur menyampaikan ucapan terima kasih kepada Konsorsium Sumba Integrated Development (SID), Yayasan Masyarakat Tangguh Sejahtera (Marungga Foundation) dan VOICE yang menyelenggarakan proyek tersebut. 

Bupati Sumba Timur Khristofel A Praing, kata Yakobus Yiwa, akan mendukung penuh program tersebut. Yakobus mengatakan, Bupati Praing juga merupakan salah satu orang yang menjadi saksi dalam sidang gugatan penganut kepercayaan Marapu di Mahkamah Konstitusi. 

Pimpinan SID, Anto Killa mengatakan Marapu sebagai bagian kepercayaan yang lahir dari rahim budaya Sumba harus dijaga dan dilestarikan. 

Data  terakhir masih ada 20 ribu penganut kepercayaan Marapu  di Sumba Timur. Namun dari segi kependudukan, hanya sekitar 10 persen yang tercatat secara administrasi dalam dokumen kependudukan. 

“Budaya adalah identitas. Kalau budaya ini tidak dijaga atau dilestarikan maka akan ada dampak ikutan lain yang akan dihadapi masyarakat. Karena itu kita harus memperkuat ekosistem pendukung budaya yang sudah ada,” ungkap Anton. 

Acara kick off Proyek Lii Marapu juga diisi dengan pertunjukan seni budaya Sumba oleh Ata Ratu dan Pura Tanya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *